Tampilkan postingan dengan label Botani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Botani. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Juli 2018

Cadangan Makanan pada Tumbuhan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.



Tumbuhan merupakan organisme yang dapat membuat makanannya sendiri atau yang disebut sebagai organisme autrotof. Tumbuhan membuat makanannya sendiri dengan memanfaatkan pigmen hijau yang dapat menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi. Energy tersebut digunakan untuk proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis akan dihasilkan produk berupa karbohidrat yang dapat digunakan tumbuhan sebagai cadangan makanan. Tumbuhan dapat menyimpan cadangan makanan dalam berbagai bentuk seperti pati, gula atau minyak. Cadangan makanan ini biasanya disimpan oleh tumbuhan dalam bentuk umbi-umbian seperti pada tanaman kentang, bawang singkong dan sebagainya.

Tumbuhan memiliki alat yang berperan sebagai panel sinar matahari. Alat ini tersusun atas sel-sel yang berukuran sangat kecil, yang biasanya disebut dengan kloroplas. Satu sel dapat terdiri atas lebih dari 100 kloroplas. Di dalam kloropastersebut terdapat pigmen hijau yang dapat menangkap cahaya matahari. Pigmen hijau ini disebut dengan klorofil. Prinsip kerja pada kloroplas menyerupai panel matahari yang bekerja dengan mengumpulkan sinar matahari kemudian diubah menjadi energi yang bisa digunakana untuk pembuatan makanan.

Bawang
Bawang pada tahun pertama akan menyimpan cadangan makanannya yang berupa gula pada umbi. Umbi bawang ini terbentuk dari daun yang menggembung di sekitar batang yang memendek. Pada tahun kedua, gula yang disimpan di dalam umbi bawang selanjutnya akan digunakan untuk pertumbuhan dan pembentukan bunga. Gula berubah warna menjadi cokelat saat dipanaskan, proses ini disebut dengan karamelisasi. Karamelisasi ini dapat menyebabkan warna bawang menjadi kecokelatan (gelap) ketika digoreng.

Kentang
Kentang merupakan batang di bawah tanah yang membesar, atau yang dikenal sebagai umbi batang yang menyimpan cadangan makanan hasil fotosintesis. Makan ini tersimpan dalam bentuk pati yang berperan sebagai makanan cadangan bagi akar muda yang baru tumbuh dari tunas umbi batang. Dengan adanya cadangan makanan ini akar muda dapat tumbuh dengan cepat. 

Ketika di dalam kondisi yang sangat gelap atau hanya ada sedikit cahaya, tumbuhan tidak dapat membuat makanan melalui fotosintesis, karena tidak ada energy cahaya yang bisa diserap. Namun kentang dapat tetap bertahan hidup dan menghasilkan beberapa akar dan tunas. Tunas kentang muda mengambil cadangan makanan yang disimpan pada akar umbi kentang yang dihasilkan oleh tumbuhan induk sebelumnya untuk pertumbuhannya. Ketika cadangan makanan digunakan umbi akar tersebut akan mulai mengkerut. Kentang muda yang ditumbuhkan di tempat gelap memiliki daun dengan sedikit klorofil, sehingga membuat warnanya menjadi pucat (etiolasi). Namun setelah tiga minggu dalam tempat gelap kentang akan mengalami pemulihan yang cepat. Kentang akan tumbuh dengan cepat dan daunnya akan mulai menghijau. Hal ini terjadi karena klorofil telah banyak dibuat untuk menangkap energy cahaya matahari yang mengenainya. Kentang yang telah tumbuh ini dapat membuat cadangan makanannya sendiri yang akan disimpan pada akar umbi kentang yang baru. Sehingga akar umbi yang lama akan mengerut dan mati.

Penulis: Ni’ma Haida

Referensi: Burnie, David. 2010. Eyewitness Plant. Jakarta : Penerbit Erlangga

Sumber https://www.generasibiologi.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Agen Penyerbuk Bunga

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.



Kebanyakan orang mungkin hanya mengetahui kalau penyerbukan pada tumbuhan berbunga dibantu oleh serangga seperti kupu-kupu dan lebah saja. Namun ternyata ada beberapa jenis tumbuhan berbunga yang penyerbukannya dibantu oleh makhluk hidup lain yang kurang diketahui oleh kebanyakan orang. Beberapa jenis tumbuhan diserbuki oleh spesies lalat yang tertarik dengan bau busuk. Ada juga tumbuhan yang mengandalkan burung yang tertarik pada warna bunga yang mencolok dan nektar yang manis sebagai penyerbuknya. Tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki morfologi yang khas untuk beradaptasi dengan jenis penyerbuk tertentu. Jenis penyerbuk selain serangga dan burung diantaranya adalah kelelawar, tikus, posum dan bahkan siput pun juga bisa berperan sebagai penyerbuk.

Warna Bunga Mencolok
Tumbuhan berbunga yang diserbuki oleh burung pada umumnya memiliki mahkota atau kepala bunga yang berwarna merah atau merah muda. Burung memiliki indera penglihatan yang baik, oleh karena itu saat melihat bunga yang berwarna merah cerah dan mengandung nektar, burung akan tertarik untuk mendatanginya dan mengambil nektarnya. Dan saat itulah polen akan terbawa ke tumbuhan lain melalui burung tersebut. Sebagai contoh bunga Aechmea fascinate, tumbuhan berbunga ini hidup di bagian pohon yang tinggi dan mempunyai penampilan bunga yang mencolok untuk menarik perhatian burung penyerbuk. Bunga ini memiliki daun pelindung (braktea) yang berwarna merah muda yang bisa menarik perhatian burung. Dan juga memiliki bunga yang awalnya berwarna ungu namun saat bunga terbuka akan berubah menjadi warna merah. Bunga-bunga merah tersebut muncul diantara bunga pelindung. Kebanyakan serangga selain kupu-kupu tidak dapat melihat warna merah sehingga warna pada bunga ini tidak biasa bagi serangga penyerbuk. Oleh karena itu Aechmea fascinate lebih mengandalkan burung sebagai penyerbuknya.


Pemikat Lalat
Tanaman Aristolochia brasiliensis merupakan tanaman menjalar yang berasal dari Amerika Selatan. Bunga dari tanaman ini dapat memikat lalat melalui baunya yang menyerupai bau ikan busuk. Bunga ini memiliki sepal dengan bentuk memanjang yang dapat berfungsi sebagai tempat mendarat untuk lalat. Lalat yang masuk ke dalam bunga akan jatuh ke dasar tabung dan terjebak oleh rambut-rambut yang mengarah ke bawah. Lalat tersebut akan terjebak di dalamnya sepanjang malam. Saat bunga mulai layu lalat yang dipenuhi oleh polen baru dapat keluar dengan terbang mengikuti arah cahaya yang berasal dari sel “jendela” pada bunga yang memungkinkan masuknya cahaya.

Lili Kuning
Penyerbukan bunga Lili kuning dengan nama latin Zantedeschia elliottiana dibantu oleh serangga yang disebut dengan agas jamur. Putik dan benang sarinya tumbuh pada bagian tengah bunga yang dibungkus oleh daun pelindung berwarna kuning. Serangga yang membawa polen dari tumbuhan lain akan merayap ke dasar daun pelindung yang berwarna kuning tersebut hingga akhirnya terperangkap rambut-rambut yang mengarah ke bawah. Ketika bergerak polen yang dibawa oleh serangga akan menyerbuki bunga betina, rambut kemudian menjadi layu bersamaan dengan keluarnya serangga dari dalam yang berlumuran polen yang sudah matang dan siap untuk dipindahkan ke tumbuhan lain.

Penyerbukan oleh Posum
Possum madu Australia atau Tarsipes rostratus merupakan marsupialia kecil yang hidup dengan memakan nektar dari bunga, seperti tumbuhan banksia. Possum memperoleh makanannya dengan cara mengambil nektar menggunakan moncongnya yang panjang dan lidah yang menyerupai kipas. Selain possum, mamalia yang dapat menyerbuki bunga ini adalah rodensia dan kelelawar.

Penulis: Ni’ma Haida

Referensi: Burnie, David. 2010. Eyewitness Plant. Jakarta : Penerbit Erlangga

Sumber https://www.generasibiologi.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Macam-macam Penyerbukan pada Bunga

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.



Penyerbukan pada sebagian besar tumbuhan berbunga biasanya dibantu oleh beberapa jenis serangga seperti lebah dan kupu-kupu. Bunga memiliki warna yang menarik dan bentuk yang khas untuk menarik perhatian serangga. Tumbuhan memikat serangga melalui warna bunga yang mencolok dan makanan dalam bentuk nektar. Ketika serangga menghisap nektar, polen akan menempel di tubuh serangga, biasanya pada bagian punggung atau kepala. Bentuk bunga yang khas akan membantu agar polen bisa dengan mudah menempel pada tubuh serangga.

Bunga Linaria vugaris diserbuki oleh lebah dengung. ketika lebah datang, leher bunga akan tertutup erat, sehinggga untuk mencapai nektar di belakang bunga , lebah harus membuka bunga dengan cara mendorongnya ke depan. Lebah akan menyapu antera di dalam bunga sehingga polen dapat menempel di punggungnya. Warna kuning cerah pada mahkota bunga Linaria vulgaris berfungsi sebagai pemandu lebah untuk mendarat serta berfungsi sebagai landasan. Pada saat menghisap nektar, polen yang terbawa di punggung lebah tersebut akan berpindah ke stigma dan penyerbukan pun terjadi.

Beberapa bunga anggrek menggunakan tipuan yang cerdas untuk menarik serangga supaya bunga dapat diserbuki. bunga memiliki kenampakan dan bau seperti betina dari lalat, ataupun lebah, seperti bunga anggrek Ophrys insectivera memiliki bentuk bunga dan bau yang mirip dengan lebah betina. Penyamaran tersebut dapat menarik lebah jantan, karena lebah jantan akan mengamggap bahwa bunga tersebut adalah lebah betina yang siap untuk dikawini. Pada saat itu terjadi, polen akan menempel di tubuh lebah dan akan terbawa ke bunga lainnya ketika lebah tersebut terbang.

Selain itu ada juga tumbuhan berbunga yang lebih memilih dan mengandalkan serangga penyerbuk tertentu, yang mana serangga tersebut tidak bisa digantikan dengan serangga lain. Misalnya beberapa spesies tanaman yucca, dimana tanaman ini secara eksklusif diserbuki oleh ngengat kecil yang disebut dengan ngengat yucca yaitu Tegeticula maculate. Sebagai imbalannya tanaman yucca akan menyediakan makanan dan tempat tinggal untuk ngengat kecil tersebut. Hal ini bisa juga disebut sebagai hubungan simbiosis yang saling menguntungkan. Bunga yucca diuntungkan dengan dibantu penyerbukannya, dan ngengat dapat memperoleh makanan serta tempat hidup.

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga penyerbuk yang penting. Ketika mendarat di bunga untuk mengambil nektar, polen dari antera akan menempel di tubuh kupu-kupu dan akan terbawa ke bunga lainnya saat kupu-kupu tersebut terbang. Karena serangga ini memiliki indera penciuman yang baik, bunga yang diserbuki oleh kupu-kupu biasanya memiliki bau yang harum. Saat musim tumbuhan mulai berbunga tiba akan terdapat kupu-kupu dengan jumlah yang banyak yang siap membantu proses penyerbukan. Kupu-kupu dan ngengat menghisap nektar melalui belalainya yang berlubang, seperti sedang minum menggunakan sedotan. Panjang dari belalai serangga ini sangat beragam mulai dari 1 mm sampai 30 cm. Saat beristirahat belalainya yang panjang akan melingkar di bawah kepalanya.

Penulis: Ni’ma Haida

Referensi: Burnie, David. 2010. Eyewitness Plant. Jakarta : Penerbit Erlangga



Sumber https://www.generasibiologi.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Mekanisme Gerak Tumbuhan Skototropisme

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

epipremnumgiganteumatthetopofarockyoutcroptiomanmalaysia Mekanisme Gerak Tumbuhan Skototropisme

Pandangan umum masyarakat mengenai gerak tumbuhan pasti selalu mengarah kepada sumber cahaya. Bukti yang sering diungkapkan contohnya bunga matahari. Gerak tumbuhan yang mengarah atau mendekati sumber cahaya dikenal dengan istilah fototropisme. Umumnya, tumbuhan bergerak mendekati arah cahaya, tetapi ada tumbuhan yang bergerak menjauhi cahaya. Hal ini terlihat diluar kebiasaan umum. 

Epipremnum giganteum adalah tumbuhan pemanjat dan berada di area kanopi pohon inangnya. Tumbuhan ini bergerak menjauhi cahaya, padahal cahaya dibutuhkan untuk fotosintesis. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana tumbuhan ini hidup? E. giganteum dewasa yang tumbuh di kanopi pohon berbuah dan buah ini jatuh ke permukaan tanah hutan. Buah ini mengandung biji yang berisi embrio E. giganteum . Biji berkecambah dan bergerak menjauhi cahaya dan mengarah pada bayangan pohon terdekat di sekitar kecambah. Kecambah ini tumbuh ke arah bayangan pohon dan mulai memanjat. E. giganteum bergerak, membengkok, dan tumbuh ke arah objek dengan kemampuan dark sensing.

Skototropisme adalah cara kecambah tanaman rambat yang tumbuh di tanah untuk menemukan tanaman inang. Presisi dan standar deviasi dari pertumbuhan tanaman rambat menurun seiring dengan pertambahan jarak tanaman inang. Semua kecambah tumbuh ke segala arah secara langsung mengarah ke tanaman inang. Pergerakan kecambah tidak selalu 180ยบ berlawanan dengan arah datangnya cahaya, tetapi tumbuhan rambat ini beradaptasi untuk mengarahkan pergerakannya secara langsung ke arah inang.

Skototropisme bukan berarti tanaman takut cahaya. E. giganteum pun tetap membutuhkan cahaya untuk fotosintesis, namun ketika dalam fase kecambah memiliki orientasi gerak yang berbeda. Tanaman ini akan berfotosintesis secara sempurna setelah membentuk daun dan menemukan inang. Pengetahuan terkait skototropisme masih sangat sedikit. Mekanisme gerak ini pun belum diketahui secara pasti, namun hal ini tetap terjadi pada tumbuhan bernama E. giganteum. Penelitian terkait simbiosis antara E. giganteum dengan pohon inang, bahkan pengetahuan terkait inang bagi tanaman pemanjat ini masih belum diketahui. Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi bidang ilmu lain seperti genetika untuk merekayasa gen dari tumbuhan ini, sehingga lebih bermanfaat.

Istilah yang digunakan untuk menyebutkan gerak menjauhi cahaya adalah skototropisme. Kata skoto berarti gelap dan digabungkan dengan kata tropism menjadi skototropisme. Istilah lain yang memiliki makna sama, yaitu negatif fototropisme atau apheliotropisme. Kemampuan tumbuhan pemanjat ini adalah cara untuk beradaptasi. Apabila kecambah E. giganteum  tidak mengikuti atau mencari bayangan inang maka kemungkinan spesies ini akan terseleksi. Kebutuhan terhadap inang terlihat jelas pada tumbuhan pemanjat, terutama E. giganteum.


Penulis: Indra Maulana

Referensi: Strong DRJ, Thomas SR. 1975. Host tree location behavior of a tropical vine (Monstera gigantea) by skototropism. Science. 190: 804-806.


Sumber https://www.generasibiologi.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Adaptasi Mangrove pada Asam Absisat dan Pengaruh Berbiji Vivipar

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.



Buah adalah bagian yang sering dikonsumsi masyarakat karena umumnya memiliki rasa manis dan asam. Buah-buahan menjadi salah satu produk yang bernilai ekonomi tinggi di dunia, semisal pisang, pepaya, dan buah lainnya. Dalam Biologi, buah adalah struktur yang dihasilkan sebagai perkembangan dari bunga setelah fertilisasi. Buah umumnya mengandung biji yang berisi embrio. Embrio ini yang akan menjadi penerus generasi suatu tumbuhan berbuah.

Biji akan berkecambah setelah masak dan umumnya jatuh ke tanah. Biji berkecambah membentuk radikula dan plumula. Hal seperti ini tidak berlaku untuk tumbuhan mangrove dari Rhizophora dan Ceriops (Robert et al. 2015). Embrio tumbuhan ini berkecambah pada pohon secara langsung dengan membentuk struktur seperti calon akar. Berbeda dengan tumbuhan secara umum, tumbuhan mangrove berbuah dan embrio-nya berkecambah ketika buah masih menempel pada pohon induk. Kejadian seperti ini umum bagi mangrove. Istilah yang digunakan untuk menyebut peristiwa ini adalah biji vivipar.

Buah yang di dalamnya berisi biji yang baru berkecambah

Semua mahluk hidup memiliki strategi untuk mempertahankan spesies-nya tetap hidup. Mangrove pun melakukan hal tersebut. Biji mangrove yang lahir (vivipar) merupakan cara tanaman mangrove untuk menyebar ke daerah sekelilingnya. Cara penyebaran seperti ini menyebabkan mangrove selalu berkumpul seperti membuat suatu koloni atau hutan mangrove. Selanjutnya, pertanyaan yang muncul adalah kenapa hal ini dapat terjadi?

Faktor utama penyebab biji mangrove berkecambah di pohon induk adalah kegiatan zat pengatur tumbuh berupa asam absisat. Asam absisat (ABA) diketahui menghambat perkecambahan biji. Hal ini berarti ABA memiliki aktivitas yang berlawanan dengan auksin dan giberelin. Pada tumbuhan secara umum, konsentrasi ABA tinggi pada bagian biji, sehingga embrio tidak akan berkecambah sebelum konsentrasi ABA rendah. Embrio akan tumbuh dan berkecambah ketika ada imbibisi dari air dan melarutkan ABA, sehingga giberelin diinduksi. Peristiwa yang berbeda dialami oleh mangrove. Biji mangrove memiliki ABA dalam konsentrasi yang rendah. Faktor ABA menentukan dormansi atau berkecambahnya suatu biji.



Biji mangrove berkecambah untuk menginisiasi pembentukan akar setelah menyentuh lumpur. Bagian struktur kecambah yang menyentuh lumpur akan memicu pembentukan akar lanjutan dan menegakkan batang. Hal yang perlu diketahui adalah tidak semua mangrove bersifat vivipar (Robert et al. 2015). Kondisi lingkungan memicu tumbuhan untuk beradaptasi. Mangrove berada di daerah payau dan dekat dengan laut. Arus laut yang bergerak ke daerah pantai juga memicu mangrove untuk dapat tumbuh tetap tegak. Hal ini dapat terlihat dari morfologi akar mangrove. Biji mangrove yang memiliki kandungan ABA rendah memungkinkan terbentuknya struktur calon organ tumbuhan. Hal ini juga menyebabkan tumbuhan anakan sudah mempersiapkan diri untuk hidup ketika induk sudah melepaskan tangkai buah. Aktivitas tanaman terbentuk karena adanya interaksi dengan lingkungan. Adaptasi yang tidak biasa merupakan cara untuk tetap hidup di lingkungan yang berbeda.

Penulis: Indra Maulana

Referensi: Robert EMR, Oste J, et al. 2015. Viviparous mangrove propagules of Ceriops tagal and Rhizophora mucronata, where both Rhizophoraceae show different dispersal and establishment strategies. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology. 468 (2015) 45–54.

Sumber https://www.generasibiologi.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Mengoptimalkan Pengalaman Anda saat Menonton Live Draw Sydney Melalui Aplikasi dan Situs Togel Terpercaya

  Mengoptimalkan Pengalaman Anda saat Menonton Live Draw Sydney Melalui Aplikasi dan Situs Togel Terpercaya Dalam era digital seperti sekara...